Sabtu, 14 November 2009

Khutbah Tentang Bencana

االحمد لله الدى وعدا لله على الناس بالعداب شديد العقاب المبين- وهدم العالم وما فيه بكدب لايات المبين-      
، أَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْن، اللهم فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلهِ وَأَصْحَابِ الْكِرَامِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا،
فَيَاعِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن.
Kemiripan bencana dan musibah di Indonesia dengan ancaman Allah berupa azab sebagaimana digambarkan dalam Al-Qur'an:
Ciri-ciri azab Allah menurut Al-Qur'an
1. Bencana datang karena kedurhakaan orang-orang kaya yang hidup mewah dengan tidak memperdulikan saudaranya.
         •   •  
Dan jika kami hendak membinasakan suatu negeri, Maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya mentaati Allah) tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, Maka sudah sepantasnya berlaku terhadapnya perkataan (ketentuan kami), Kemudian kami hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (Al-Isra' : 16)
2. Setiap bencana atau azab sudah ditentukan waktunya oleh Allah
       • 
Dan kami tiada membinasakan sesuatu negeripun, melainkan ada baginya ketentuan masa yang Telah ditetapkan. (Al-Hijr: 4)
3. Bencana atau azab atau teguran datang karena suatu penduduk melakukan kezaliman dan durhaka kepada Allah (QS. Al-Qashash: 59)
               •      
Dan tidak adalah Tuhanmu membinasakan kota-kota, sebelum dia mengutus di ibukota itu seorang Rasul yang membacakan ayat-ayat kami kepada mereka; dan tidak pernah (pula) kami membinasakan kota-kota; kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.
                   
Tak ada suatu negeripun (yang durhaka penduduknya), melainkan kami membinasakannya sebelum hari kiamat atau kami azab (penduduknya) dengan azab yang sangat keras. yang demikian itu Telah tertulis di dalam Kitab (Lauh mahfuzh). (Al-Isra': 58)
4. Azab datang secara tiba-tiba, tidak terduga sehingga menjadi panik.
      •    
Sebenarnya (azab) itu akan datang kepada mereka dengan sekonyong-konyong lalu membuat mereka menjadi panik, Maka mereka tidak sanggup menolaknya dan tidak (pula) mereka diberi tangguh.
5. Azab selalu mendatangkan korban yang sangat banyak seperti kaum Nabi Syu'aib (QS. Al-Ankabuut: 36-37)
                        
Dan (Kami Telah mengutus) kepada penduduk Mad-yan, saudara mereka Syu'aib, Maka ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah olehmu Allah, harapkanlah (pahala) hari akhir, dan jangan kamu berkeliaran di muka bumi berbuat kerusakan".
Maka mereka mendustakan Syu'aib, lalu mereka ditimpa gempa yang dahsyat, dan jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di tempat-tempat tinggal mereka.

Kita harus merubah pandangan selama ini dengan mendahulukan sabar dan shalat sebagai penawar obat segala kemungkinan datangnya bencana yang harus dilakukan sebelum musibah terjadi. Dengan beristi'anah itu musibah yang menimpa bangsa Indonesia bukanlah sebuah azab melainkan cobaan semata. Hal itu sesuai dengan tartibul ayat Al-Qur'an QS. Al-Baqarah ayat 153 dan 155-156 sebagai berikut:
       •    
Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah: 153)
Setelah itu kemudian cobaan datang, sehingga kita sudah siap menghadapinya
Harapan kita semua adalah bencana yang menimpa saudara-saudara kita merupakan musibah bukan bencana (QS. Al-Baqarah : 155-156)
         •               
Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun"artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali. kalimat Ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah).
Kita hanya memohon kepada Allah sebagaimana permohonan Nabi Ibrahim (QS.Ibrahim: 35)
             
Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri Ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah Aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بما فيه مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. وَتَقَبَّلْ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ اِنّهُ هُوَ السَّمِيْعُ اْلعَلِيْمُ اقول قولي هدا واستغفرالله العظيم لي ولكم ولساءرالمسلمين والمسلمات والمؤمنين والمؤمنات فَاسْتَغْفِرُوْا اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar